Kabupaten Tolitoli fokus tingkatkan mutu petani sawit dengan pemberdayaan dan rencana berkelanjutan
Arsad Ddin
25 Januari 2025Kabupaten Tolitoli fokus tingkatkan mutu petani sawit dengan pemberdayaan dan rencana berkelanjutan
Arsad Ddin
25 Januari 2025(Foto: tolitolikab.go.id)
Tolitoli, HAISAWIT – Pemerintah Kabupaten Tolitoli mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas petani kelapa sawit lokal melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Dilihat laman Pemkab Tolitoli, Sabtu (25/01/2025), diketahui acara ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tolitoli di Aula Hotel Alatas, Kelurahan Baru.
Acara yang berlangsung pada Kamis (23/01/2025) tersebut dihadiri oleh Bupati Tolitoli Hi. Amran Hi. Yahya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli Moh. Asrul Bantilan, S.Sos, dan unsur Forkopimda.
Selain itu, turut hadir Kepala Perangkat Daerah, para camat, dan komunitas petani kelapa sawit dari Kecamatan Basidondo, Lampasio, dan Ogodeide.
Dalam sambutannya, Bupati Tolitoli menyampaikan pentingnya sektor kelapa sawit sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Beliau menegaskan bahwa pemberdayaan petani dan tenaga kerja lokal harus menjadi prioritas dalam rencana aksi yang sedang dirumuskan.
"Pesan saya kepada seluruh Petani, tanamlah Kelapa Sawit pada tempatnya dan bukan pada area Tanaman Pangan," ungkap Bupati.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tolitoli, Herman Madjid, S.Pt, M.Si, juga menyoroti beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh petani kelapa sawit.
Menurutnya, mutu produksi yang rendah, keterbatasan ketersediaan pupuk, serta kebutuhan akan bibit sawit unggul menjadi kendala utama.
"Hal tersebut disebabkan karena rendahnya mutu produksi, kurangnya pupuk yang tersedia serta perlu adanya bantuan bibit Sawit yang bermutu dan unggul," jelas Kadis.
Kabupaten Tolitoli memiliki potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan mencapai ±1.000 hektar untuk perkebunan rakyat dan ±1.000 hektar untuk perusahaan swasta. Namun, produktivitasnya dinilai belum optimal sehingga memengaruhi kesejahteraan petani.
Dalam acara tersebut, berbagai strategi disampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Salah satunya adalah melalui peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan petani kelapa sawit.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pemaparan oleh narasumber terkait langkah-langkah komprehensif dan realistis dalam implementasi rencana aksi.
Pemerintah daerah optimistis bahwa melalui sinergi semua pihak, sektor kelapa sawit di Kabupaten Tolitoli dapat menjadi salah satu penggerak utama ekonomi lokal.***