Ekspor Bungkil Sawit Kalimantan Timur Senilai Rp55 Miliar ke Korea Selatan

Para pelaku usaha di Kalimantan Timur telah mengoptimalkan penggunaan bungkil sawit (palm kernel expeller) dengan mengirimkannya ke Korea Selatan

BERITA

HLS Redaksi

25 April 2024
Bagikan :

Samarinda - Para pelaku usaha di Kalimantan Timur telah mengoptimalkan penggunaan bungkil sawit (palm kernel expeller) dengan mengirimkannya ke Korea Selatan. Pada akhir Maret 2024, tercatat ekspor bungkil sawit sebanyak 10.499 ton senilai Rp55 miliar telah dikirim ke Negeri Ginseng tersebut.

Sebelum proses pengiriman dilakukan, serangkaian proses karantina telah dijalankan oleh Pejabat Karantina Kalimantan Timur untuk memastikan bahwa bungkil sawit bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Pengawasan termasuk perlakuan fumigasi di atas alat angkut, yang dilakukan oleh pihak ketiga yang telah terdaftar oleh Badan Karantina Indonesia.

Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan, Abdul Rahman, menjelaskan bahwa fumigasi dilaksanakan setelah hasil uji sampel bungkil sawit menunjukkan adanya serangga hidup seperti alphitobius diaperinus dan tribolium castaneum. Proses fumigasi sendiri dilakukan di atas kapal MV Trawind Fortune menggunakan Phospine (PH3). Tujuan utama dari pengawasan ini adalah untuk meminimalkan risiko kesehatan dan keselamatan ternak, manusia, dan lingkungan di Korea Selatan.

Abdul Rahman juga menyoroti penggunaan bungkil sawit di Korea Selatan sebagai bahan baku pakan ternak dari tumbuhan. Setelah proses fumigasi selesai dan berhasil, Pejabat Karantina menerbitkan Phytosanitary Certificate (KT-10) sebagai persyaratan dari negara tujuan. Tasrif, Pelaksana Tugas Kepala Karantina Kaltim, menekankan bahwa bungkil sawit yang sehat, bebas dari OPT, dan memiliki sertifikat phytosanitary akan diterima di negara tujuan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui devisa negara.

Sumber : sawitindonesia.com

Bagikan :

Artikel Lainnya