Koperasi Petani Sawit Lepan Jaya Raih Sertifikasi RSPO Melalui Program Sawit Terampil

Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSLJ) dari Langkat, Sumatera Utara, sukses meraih sertifikasi RSPO melalui Program Sawit Terampil, yang memberikan pelatihan dan dukungan praktik berkelanjutan kepada petani swadaya

BERITA

Arsad Ddin

5 Desember 2024
Bagikan :


foto smart-tbk.com

Langkat, HAISAWIT – Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSLJ) dari Langkat, Sumatera Utara, berhasil meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Capaian ini diraih melalui Program Sawit Terampil yang mendukung petani swadaya dalam mengadopsi praktik-praktik perkebunan berkelanjutan.

Dalam rilis PT SMART Tbk, Rabu (04/12/2024), diketahui bahwa KJSLJ, yang beranggotakan 250 petani dengan total lahan seluas 368 hektare, menerima sertifikasi tersebut pada acara RSPO Roundtable Conference (RT) di Bangkok, Thailand. Acara berlangsung pada 11-13 November 2024.

Helena Delima Lumban Gaol, Head of Smallholders Innovation Department yang memimpin Program Sawit Terampil, menjelaskan bahwa sertifikasi ini menjadi pencapaian penting bagi para petani.

“Ini merupakan tonggak penting bagi para petani yang berpartisipasi dalam Program Sawit Terampil yang ingin mendapatkan sertifikasi keberlanjutan RSPO,” ujarnya, seperti dilihat dalam laman resmi PT SMART Tbk, Kamis (05/12/2024).

Ia menambahkan, “Tujuan utama program ini adalah untuk menerapkan praktik-praktik perkebunan terbaik, membantu mempersiapkan para petani untuk memenuhi syarat-syarat keberlanjutan yang ada, dan juga memenuhi peraturan pemerintah Indonesia.”

Program Sawit Terampil tidak hanya memberikan pelatihan teknis kepada petani, tetapi juga membantu mereka dalam memenuhi persyaratan administratif.

Salah satu langkah penting adalah memetakan lahan petani guna mempercepat penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dari pemerintah.

Ardiyanto, Ketua KJSLJ, mengungkapkan manfaat yang dirasakan petani dari program ini.

“Kami tidak hanya mendapatkan banyak pengetahuan terkait praktik pertanian yang baik, hingga memungkinkan kami untuk mendapatkan sertifikasi RSPO – standar internasional,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, “Kami sangat terbantu dengan pemetaan yang dilakukan oleh Program Sawit Terampil. Kami akhirnya dapat melengkapi formulir STDB dan telah menyerahkan kepada pemerintah. Semoga STDB dapat segera diterbitkan,” jelasnya.

Hingga Oktober 2024, Program Sawit Terampil telah melatih lebih dari 9.000 petani swadaya di berbagai wilayah, termasuk Aceh dan Sumatera Utara. Program ini terus diperluas dengan target melibatkan 100.000 petani pada tahun 2035.

Pencapaian KJSLJ menjadi bukti konkret bahwa sertifikasi keberlanjutan dapat dicapai oleh petani swadaya dengan dukungan program yang terstruktur. Langkah ini juga diharapkan memperkuat rantai pasok minyak sawit yang berkelanjutan di Indonesia.***


Bagikan :

Artikel Lainnya