Keterlibatan aktif petani sawit dinilai penting untuk suksesnya program PSR
Arsad Ddin
20 September 2024Keterlibatan aktif petani sawit dinilai penting untuk suksesnya program PSR
Arsad Ddin
20 September 2024
Pontianak, HAISAWIT – Indonesian Palm Oil Smallholder Conference and Expo 2024 di Pontianak menjadi ajang penting bagi para petani sawit Indonesia untuk menyerukan dukungan terhadap Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dalam konferensi yang dihadiri 600 petani sawit dari berbagai provinsi, Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit (POPSI) menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait peningkatan dukungan bagi petani sawit.
Seperti diberitakan dalam laman resmi RRI, Kamis (19/09/2024), Ketua Umum POPSI, Pahala Sibuea, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan petani sawit dalam mendukung program PSR.
“Pada saat sekarang, di tahun ini sudah ada Sembilan Asosiasi yang bergabung di POPSI, jadi dapat menyamakan visi misi baik itu program dari Pemerintah maupun kita dapat mengkritisi regulasi yang berkembang dari pemerintah. Di POPSI ini kita bersama-sama bermusyawarah untuk mengkritisi atau mendukung program pemerintah itu,” jelasnya, seperti diberitakan dari laman resmi RRI, Kamis (19/09/2024).
Lebih lanjut, Pahala mengungkapkan bahwa POPSI telah memperjuangkan peningkatan dana PSR sejak tahun 2019.
“Pada 2021 yang ketiga kali kami minta kepada anggota dewan jangan menjadi rekomendasi, tetapi menjadi keputusan untuk menjadikan dana PSR itu 50-60 juta, dan Alhamdulillah pada tahun ini sudah putus dana PSR itu Rp60 juta per hektar,” ujarnya.
Selain itu, Pahala menambahkan bahwa program PSR harus terus didukung agar petani sawit mampu meningkatkan produktivitasnya. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ignatius IK, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan para petani dan pemangku kepentingan dalam konferensi ini.
“Saya pikir keterlibatan intensif para peserta ini yang dapat mewarnai bagaimana output yang dihasilkan oleh kegiatan konferensi,” harap Ignatius.
Pada acara expo yang berlangsung bersamaan, petani juga diperkenalkan dengan berbagai solusi untuk meningkatkan produksi sawit, mulai dari pupuk, bibit, hingga teknologi pengendalian hama.
“Tadi sudah ditampilkan mulai dari pupuk, bibit, kemudian hama pengganggu, sehingga masyarakat paling tidak dengan informasi-informasi ini mereka sudah tahu lebih dulu dan dapat memahami sekaligus mencarikan solusi,” tandasnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sawit rakyat dan menjadikan petani lebih berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.***