Bekerja sama dengan komunitas dan perguruan tinggi, GAPKI menanam mangrove untuk melindungi pesisir dari abrasi dan menjaga biodiversitas.
Arsad Ddin
6 Desember 2024Bekerja sama dengan komunitas dan perguruan tinggi, GAPKI menanam mangrove untuk melindungi pesisir dari abrasi dan menjaga biodiversitas.
Arsad Ddin
6 Desember 2024Doc. GAPKI: Mukti Sardjono – Direktur Eksekutif GAPKI
Jakarta, HAISAWIT – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui aksi nyata konservasi mangrove. Program ini berlangsung di Ketapang Urban Aquaculture, Desa Ketapang, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (04/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan berbagai komunitas lingkungan, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Mangrove Jakarta Community, Kesemat Mangrove Volunteer, Komunitas Indonesia Women Paddler, serta mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas YARSI, dan Universitas Islam Negeri (UIN).
Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, menjelaskan pentingnya langkah ini dalam mendukung kelestarian lingkungan dan meningkatkan ketahanan iklim.
“GAPKI terus berupaya meningkatkan ketahanan iklim melalui berbagai program penghijauan dan konservasi alam, termasuk penanaman mangrove,” ungkap Mukti dalam keterangan tertulis, seperti dilihat laman GAPKI, Jumat (06/12/2024).
Selain itu, Mukti menyoroti peran vital hutan mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Mangrove menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup, seperti burung, kepiting, dan biota laut lainnya, sekaligus melindungi pantai dari ancaman abrasi.
Langkah ini juga diapresiasi oleh Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Haryo Ristamaji, yang menyebut bahwa konservasi mangrove adalah upaya penting dalam melindungi biodiversitas.
“Hutan mangrove tidak hanya melindungi garis pantai dari gelombang ekstrem, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan, termasuk Mimi atau belangkas, yang kini terancam punah,” ujar Haryo.
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga mendukung inisiatif ini. Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove telah menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah.
“Bumi yang kita tempati hari ini adalah titipan dari generasi mendatang. Penanaman pohon, termasuk mangrove, adalah langkah nyata untuk menjaga masa depan,” kata Soma, mengutip pepatah tentang pentingnya penghijauan.
Dalam acara tersebut, GAPKI juga melakukan pelepasan 64 belangkas ke habitat alami sebagai simbol pelestarian ekosistem pesisir. Langkah ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keberagaman hayati untuk keberlanjutan lingkungan.
Melalui aksi konservasi ini, GAPKI menegaskan kembali bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Upaya ini menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama semua pihak.***