PTPN IV PalmCo Dukung Program B35, Siapkan Pabrik Biodiesel dan Peremajaan Sawit

PTPN IV PalmCo siapkan pabrik biodiesel dan peremajaan sawit rakyat untuk mendukung program B35 dan ketahanan energi nasional

BERITA

Arsad Ddin

13 November 2024
Bagikan :


Jakarta, HAISAWIT – PTPN IV PalmCo, subholding PTPN III (Persero), menunjukkan komitmennya mendukung program B35 yang diwajibkan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Perusahaan ini menyiapkan berbagai strategi guna menyukseskan program biodiesel yang direncanakan oleh pemerintah, yang diyakini dapat memberikan manfaat besar bagi ketahanan energi nasional.

Dilihat dalam laman resmi Kabar BUMN, Selasa (12/11/2024), disebutkan bahwa PTPN IV PalmCo sedang mempersiapkan sejumlah langkah untuk mendukung pelaksanaan kebijakan B35, yang salah satunya adalah pembangunan pabrik biodiesel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. 

"Sebagai proyek strategis nasional dan sesuai arahan Pemegang Saham, PTPN diminta untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan dan energi nasional. Sehingga, dalam 3 program strategis yang disusun, salah satunya adalah dengan mengakselerasi pengembangan energi terbarukan,” kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

PTPN IV PalmCo juga berencana untuk memperkuat kontribusinya terhadap penyediaan biodiesel dengan membangun pabrik biodiesel berkapasitas 450 ribu ton RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) per tahun, yang rencananya akan dioperasikan oleh anak perusahaan, PT Industri Nabati Lestari. 

“Kita sedang melaksanakan kajian. Rencananya pabrik Biodiesel tersebut akan dioperasikan oleh PT Industri Nabati Lestari, anak perusahaan PTPN," sebutnya.

Langkah ini, menurut Jatmiko, merupakan bagian dari upaya yang lebih besar dalam mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan, yang tentunya berdampak positif bagi lingkungan. 

"Ini semua diharapkan dapat mendorong percepatan pengembangan renewable energy yang tentu berdampak baik pada lingkungan,” sebutnya lagi.

Selain itu, PTPN IV PalmCo juga telah melakukan uji coba kendaraan berbahan bakar B50 sejak April 2019, yang telah menempuh jarak lebih dari 170 ribu kilometer tanpa kerusakan berarti. 

“Sejak April 2019 hingga Juli 2024, Mobil B50 kita telah menempuh lebih dari 170 ribu kilo meter tanpa kerusakan yang berarti. Artinya, jangankan B40, mempergunakan B50 di kendaraan bukanlah suatu kemustahilan,” tukas Jatmiko.

Namun, salah satu tantangan terbesar dalam program pengembangan biodiesel adalah mencukupi kebutuhan CPO (Crude Palm Oil) nasional. Setiap peningkatan 5% dalam blending biodiesel membutuhkan tambahan pasokan CPO sekitar 2,81 juta KL. Untuk itu, PTPN IV PalmCo juga fokus pada upaya peningkatan produktivitas sawit rakyat yang masih rendah, dengan rata-rata 3,4 ton CPO per hektar per tahun.

“Kita semua paham bahwa rendahnya produktivitas petani disebabkan oleh umur tanaman sawit rakyat yang sudah tua bahkan renta. Maka percepatan Peremajaan Sawit Rakyat yang ditetapkan pemerintah, menjadi solusi terbaik dalam mengatasi hal tersebut. Dan bagi PTPN, sejalan dengan arahan pemegang saham, hingga 2026 nanti kita mencoba membantu 60 ribu Ha lahan sawit rakyat untuk dapat ditingkatkan produktivitasnya melalui peremajaan,” sebut Jatmiko.

Dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait biodiesel, PTPN IV PalmCo berkomitmen untuk memastikan bahwa pengembangan biodiesel tidak hanya mendukung sektor energi, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan kebutuhan pangan nasional. 

“Nah, tentu kita percaya Kebijakan B40 ataupun B50 oleh Pemerintah akan tetap memperhatikan pertumbuhan konsumsi dalam negeri, khusunya industri oleokimia dan minyak goreng. Sehingga Supply CPO untuk pangan tidak terganggu dan tetap tumbuh,” bebernya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PTPN IV PalmCo berharap dapat mendukung pemerintah dalam pencapaian target energi terbarukan yang berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas.***


Bagikan :

Artikel Lainnya