-
HLS Redaksi
20 Juli 2024-
HLS Redaksi
20 Juli 2024Jakarta - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat ME Manurung, menyatakan bahwa biodiesel bukan hanya masa depan Indonesia tetapi juga dunia, dan semua pihak akan merasakan manfaatnya. Sebagai produk hilir, biodiesel sangat bergantung pada sektor hulu, terutama para petani sawit di Indonesia.
Menurut Gulat, Indonesia harus fokus memperbaiki sektor hulu, khususnya perkebunan sawit rakyat. Saat ini, sektor hilirisasi dan turunan minyak sawit di Indonesia sudah cukup maju, terutama dalam hal teknologi energi berbasis minyak sawit (biofuel).
"Saya melihat teknologi hilirisasi berkembang jauh lebih cepat dibandingkan sektor hulu yang terkesan maju mundur," kata Gulat. Para pelaku sektor sawit harus berusaha meningkatkan produktivitas melalui intensifikasi, yang dikenal sebagai Perkebunan Sawit Rakyat (PSR). Gulat menegaskan bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mengejar kemajuan sektor hilir yang pesat. Untuk itu, diperlukan dukungan dari pemerintah, terutama kementerian dan lembaga (K/L), untuk mempercepat kemajuan sektor sawit, termasuk melalui regulasi seperti Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
"Kementerian/Lembaga yang mengurus sawit harus memberikan dukungan penuh, bukan malah menghalangi," tambah Gulat.Gulat juga meminta Presiden RI dan Wapres terpilih Prabowo-Gibran untuk mengevaluasi kebijakan dalam pasal 110B mengenai denda dan satu daur dalam UU Cipta Kerja terkait lahan sawit di kawasan hutan.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan bahwa tidak ada pemutihan atau pengampunan bagi kepemilikan sawit di kawasan hutan.Seperti diketahui, penyelesaian melalui pasal 110A dan pasal 110B hanya berlaku bagi aktivitas yang sudah ada di kawasan tersebut sebelum UU Cipta Kerja disahkan. Aktivitas baru dalam kawasan hutan setelah 2 November 2020 akan dikenakan sanksi pidana, bukan lagi sanksi administratif.
"Indonesia harus malu memperlakukan sawit seperti ini saat negara sangat bergantung pada sawit, itu tak terbantahkan. Terutama karena pasal ini sangat bertentangan dengan salah satu program strategis Presiden terpilih Prabowo yaitu kemerdekaan energi melalui hilirisasi CPO," tegas Gulat.
Apkasindo menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Biodiesel Membangun Negeri" di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, pada Kamis (18/07/2024).
Acara ini dihadiri oleh narasumber utama yaitu Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Maulizal Achmad, Sekretaris Jenderal DPP Apkasindo Dr. Rino Afrino, ST, MM, Sekretaris Jenderal APROBI Ernest Gunawan, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bina Restituta Barus.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Eksekutif PASPI Dr. Ir. Tungkot Sipayung dan dihadiri oleh GPPI, APOLIN, GIMNI, SPKS, ASPEO PIR, SAMADE, GAPKI, FPSI, MAKSI, DMSI, Forum Mahasiswa SAWIT (Formasi) Indonesia, serta beberapa kampus mitra Apkasindo seperti Poltek Sawit CWE, UMJ, UP, UI, dan UNJ, dengan total sekitar 200 peserta.
FGD yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini membahas berbagai topik, termasuk peran BPDPKS dalam akselerasi B40, biodiesel dan masa depan petani sawit, peran APROBI dalam kebijakan transisi energi, serta biodiesel sebagai sumber energi ramah lingkungan.
Sumber : cnbcindonesia.com