Seminar di UGM menyoroti pentingnya adopsi teknologi pertanian cerdas untuk masa depan sawit, dengan tujuan meningkatkan keberlanjutan dan daya saing industri sawit Indonesia
HLS Redaksi
14 Agustus 2024Seminar di UGM menyoroti pentingnya adopsi teknologi pertanian cerdas untuk masa depan sawit, dengan tujuan meningkatkan keberlanjutan dan daya saing industri sawit Indonesia
HLS Redaksi
14 Agustus 2024Yogyakarta, HAISAWIT - Industri sawit merupakan pilar penting dalam ekonomi global. Namun, industri ini menghadapi sejumlah masalah serius yang memerlukan solusi berkelanjutan. Isu-isu lingkungan seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan pencemaran air menjadi perhatian utama.
Dalam rilis laman resmi UGM, Rabu (14/08/2024), diketahui alam seminar ini bertajuk "Peran Teknologi Pertanian Cerdas dalam Mendukung Masa Depan Industri Sawit yang Berkelanjutan" yang berlangsung pada Selasa (13/8/2024) di Auditorium Kamarijani-Soenjoto FTP UGM, para ahli berkumpul untuk mencari solusi.
Dosen FTP UGM, Chandra Setyawan, S.TP., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., menyoroti posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
"Semua pihak perlu merumuskan solusi dari berbagai persoalan di sektor industri sawit baik dari hulu sampai dengan hilir," tutur Chandra, seperti dilihat laman UGM, Rabu (14/08/2024).
Sekretaris Direktorat Penelitian UGM, Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Ph.D., Sp.KG(K), mengungkapkan bahwa teknologi pertanian cerdas dapat menjadi solusi menjanjikan.
"Dengan mengadopsi teknologi pertanian cerdas, industri sawit dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat posisinya sebagai industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," ucap Diatri.
Seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengangkat tema "Teknologi Pertanian Cerdas pada Industri Hulu Kelapa Sawit" dengan narasumber dari Kementerian Pertanian, PT Wilmar Internasional, dan Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM. Sesi kedua membahas "Pengembangan Teknologi Pertanian Cerdas pada Industri Hilir Kelapa Sawit" dengan narasumber dari BPDPKS dan dua Guru Besar FTP UGM.
Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU antara FTP UGM dengan berbagai pihak, termasuk BKTP, PII, dan PT Kerry Sawit Indonesia (Wilmar). Selain itu, MoU antara FTP UGM dan Institut Pertanian STIPER juga ditandatangani untuk kerja sama pelaksanaan Program Pascasarjana dalam rangka penguatan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan seminar ini, diharapkan industri sawit dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan melalui adopsi teknologi pertanian cerdas.